Manfaat dan Efek samping bekam - Bekam sudah pasti tidak asing ditelinga kita, pasalnya bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif paling tua yang telah diterapkan dari zaman Mesir kuno hingga hari ini tengah populer di berbagai belahan dunia termasuk China dan Timur Tengah.
Cara kerja pengobatan alternatif ini yaitu dengan cara sebuah alat khusus yang berbentuk seperti cawan akan menghisap lapisan kulit tubuh manusia yang nantinya akan mengeluarkan darah kental yang diyakini sebagai racun.Cawan yang digunakan untuk terapi bekam bisa terbuat dari gelas, silikon dan plastik.
Berikut merupakan jenis-jenis bekam berdasarkan prosesnya :
1. Bekam kering
Umumnya baik bekam kering dilakukan menggunakan cawan kecil yang ditempatkan di atas titik daerah yang bermasalah. Sebelum bekam diletakkan di permukaan kulit, cawan akan dipanaskan terlebih dahulu. Proses pemanasan ini dilakukan dengan memasukkan zat yang mudah terbakar, seperti alkohol, ramuan herbal, atau kertas tertentu ke dalam cawan lalu membakarnya dengan api.
Pada saat api mengecil dan mati, terapis akan mulai menempel cawan secara terbalik di permukaan kulit. Cawan akan dibiarkan menempel di permukaan kulit selama dua menit.
Kemudian, udara di dalam cawan yang secara perlahan dingin akan menciptakan ruang hampa yang menarik kulit dan otot ke permukaan ke dalam cawan. Kulit yang tersedot ini akan memerah karena pembuluh darah merespon perubahan tekanan.
Supaya cawan bisa mudah terlepas, biasanya akan dioleskan krim atau minyak pijat. Lalu, cawan silikon akan ditempelkan dan menggesernya ke seluruh tubuh secara berrirama supaya menciptakan efek seperti pijatan. Selama bekam berlangsung, terapis akan meletakkan tiga sampai tujuh cawan di atas permukaan kulit.
2. Bekam Basah
Jenis bekam yang lebih modern adalah menggunakan pompa karet. Beberapa penelitian dari Cina menunjukkan jika bekam jenis ini ini dinilai lebih nyaman dibanding bekam kering.
Bekam basah dilakukan dengan cara menusuk atau membuat sayatan kecil pada kulit bekas bekam. Lalu, cawan akan ditempatkan di atas permukaan kulit yang ditusuk tersebut untuk mengeluarkan darah.
Darah yang keluar akan ditampung dalam cangkir cawan. Darah yang keluar dari tusukan selama proses bekam dianggap sebagai darah kotor.
Setelah itu cawan dilepas, dan terapis akan memberikan salep antibiotik dan menutupi daerah bekas bekam dengan perban. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi.
Biasanya bekam kering maupun basah, keduanya sama-sama akan menimbulkan memar berwarna kemerahan dan keunguan pada kulit. Luka ini hanya bersifat sementara dan akan hilang dalam kurun waktu 10 hari setelah terapi bekam.
Manfaat Terapi Bekam
Menurut para peneliti, bekam akan lebih efektif mengobati berbagai macam penyakit jika digabungkan dengan obat-obatan medis, seperti dapat mengobati jerawat dengan kondisi parah, herpes zoster, hernial lumbal, dispenia, depresi, migrain, varises, kekakuan wajah , spondylosis serviks serta dapat melancarkan aliran darah dsn sebagainya.
Efek Samping Bekam
Meskipun bekam diklaim dapat menjadi terapi yang bisa menyembuhkan beberapa penyakit, namun anda harus mewaspadai efek sampingnya. Efek samping yang ditimbulkan seperti adanya memar keunguan berbentuk bulat, bengkak, rasa terbakar dan infeksi kulit.
Pada kasus yang lebih serius bekam juga bisa menyebabkan efek samping berat, seperti perdarahan di dalam tengkorak karena dilakukan pada kulit kepala.
Sejumlah orang yang melakukan bekam juga ada yang mengalami keloid, anemia, defisiensi besi, dan pigmentasi kulit. Terjadinya infeksi, dan kehilangan darah terlalu banyak jika terlalu sering melakukan bekam secara berulang.
Maka dari itu banyak ahli yang menentang terapi bekas sebagai pengobatan alternatif. Terlepas klaim manfaat yang ditawarkan , masih dibutuhkan banyak penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat bekam yang sebenarnya.
Itulah informasi mengenai klaim manfaat dan efek samping bekam, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan anda. Apakah anda tertarik untuk mencoba?
