Menu Melayang

Jumat, 21 Oktober 2022

Kondisi Orang yang Tak Boleh Bekam

Kondisi Orang yang Tak Boleh Bekam - Terapi bekam merupakan salah satu metode pengobatan alternatif yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. 

Namun pada kondisi tertentu dapat membuat seseorang tidak diperbolehkan untuk melakukan terapi bekam, karena justru akan memperparah kondisi orang tersebut dan akan timbul masalah kesehatan baru.  Maka dari itu sebelum akan melakukan terapi bekam, sebaiknya anda dapat mengerti kondisi tubuh anda terlebih dahulu. 

Kondisi Orang yang Tak Boleh Bekam


Berikut merupakan kondisi seseorang yang tidak diperbolehkan untuk melakukan terapi bekam menurut dr. Zaidul Akbar;

1.  Penderita HIV

Sebenarnya penderita HIV diperbolehkan untuk bekam, namun harus dengan cara khusus agar aman. Pasalnya penularan virus HIV ini salah satunya melalui kontak darah. Maka dari itu perlu adanya prosedur bekam yang lebih safety agar terapis yang membekam tidak tertular. Hal ini  membuat penderita HIV masuk kategori dalam kontraindikasi relatif.

2. Penderita Anemia

Bagi penderita anemia, bekam dilarang keras karena berbahaya. Anemia adalah kondisi dimana penderita kekurangan sel darah merah, sehingga jika penderita melakukan terapi bekam, maka darah akan semakin berkurang dan dapat membahayakan nyawa. Maka dari itu anemia masuk kategori kontra indikasi mutlak.

3. Wanita Hamil

Wanita hamil masuk dalam kategori kontra dikasi relatif. Artinya boleh bekam apabila kondisinya kuat. Namun sebaiknya selama hamil tunda dulu niat untuk melakukan bekam sampai melahirkan.

4. Riwayat Penyakit Kejang

Orang dengan riwayat kejang seperti epilepsi sebaiknya tidak melakukan bekam dikarenakan akan memperburuk penyakit yang sedang dideritanya.

5. Wanita haid

wanita yang sedang mengalami siklus bulanan atau haid dianjurkan menyelesaikan masanya terlebih dahulu baru bekam. Hal itu karena kondisi mood wanita tidak seimbang dan bekam akan mengeluarkan lebih banyak darah, sehingga disarankan untuk menunda niatnya sampai menstruasi selesai.

6. Penderita Tumor

Penderita tumor masuk dalam kategori kontrai ndikasi relatif, karena boleh bekam asal tidak pada tempat tumbuhnya penyakit yang diderita.

7. Penderita Hipertensi

Orang dengan penderita hipertensi dilarang melakukan terapi bekam karena akan semakin memperburuk kesehatannya. Jika ingin bekam sebaiknya penderita hipertensi dalam keadaan tekanan darah normal.

8. Penderita penyakit kulit

Pada dasarnya penderita penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur diperbolehkan untuk bekam. Namun penderita tidak boleh bekam pada kulit yang bermasalah di tubuhnya, karena akan semakin membuat kondisi kulit buruk.

9. Orang dengan organ vital lemah

Orang yang mempunyai vitalitas tubuh lemah akan semakin drop kondisinya karena darahnya dikeluarkan ketika bekam. Maka dari itu orang dengan organ vital yang lemah tidak disarankan untuk bekam.


Selain beberapa poin di atas, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum melakukan bekam,diantaranya adalah :

1. Pastikan tempat bekam yang anda pilih terpercaya dan terjamin keamanannya.

2.Pastikan terapis yang akan menangani Anda sudah terlatih dan profesional serta bersertifikat dalam melakukan prosedur ini.

3.Pastikan alat-alat yang digunakan untuk terapi bekam berkualitas dan steril.  Guna mencegah hal tersebut tertular penyakit dari pasien sebelumnya. 

Anda bisa mencari informasi mengenai hal tersebut di atas, ke kerabat terdekat, teman atau bisa langsung menanyakan langsung kepada tenaga ahli di klinik yang anda kunjungi. Jadi, sebelum melakukan terapi bekam, pastikan Anda sudah menimbang dengan baik segala manfaat dan risikonya.

Itulah beberapa info mengenai bekam yang perlu anda ketahui sebelum melakukan terapi tersebut. semoga bermanfaat ya!


Blog Post

Related Post

Cari Artikel